Fajar Maulana
Fajar Maulana keep smile!! :)

Kisah Fantasi Membuatku Bertanya: Apakah Ini Kegagalan Terbesar Manusia?

Tidak ada komentar



Sumber Daya Kita Terbatas: Mengapa Kita Lupa Asal-Usul Kita

Kisah Fantasi seringkali tidak hanya memikat imajinasi kita, tetapi juga mampu memicu pertanyaan mendalam tentang diri kita sebagai manusia. Salah satu pertanyaan yang muncul adalah: apakah kesalahan terbesar yang pernah dilakukan manusia sebagai spesies?

Ingatan adalah sumber daya yang terbatas, dan seringkali batasan usia kita membatasi apa yang kita ingat. Saya memiliki kenangan indah tentang kakek saya, yang meninggal ketika saya berusia empat tahun. Saya masih dapat melihat senyumannya ketika ia mengguncang saya di pangkuannya, dan bagaimana ia selalu ingin memeluk saya pertama kali ketika saya mengunjunginya. Namun, ini hanya kenangan sebagian kecil.

Selain itu, saya juga mengetahui cerita-cerita tentang keberanian dan ketahanannya dari masa sebelum saya lahir. Kakek saya tumbuh dewasa di masa pra-kemerdekaan, saat India masih menjadi koloni Inggris. Saya mendengar kisah tentang tekadnya untuk menciptakan kehidupan yang baik bagi dirinya dan keluarganya. Semua cerita ini adalah warisan yang diberikan oleh ayah saya.

Namun, ketika saya merenung lebih dalam, saya menyadari bahwa semua yang saya ketahui tentang kakek buyut saya hanyalah namanya dan kenyataan bahwa ia meninggal dalam usia yang sangat muda. Saya hanya pernah melihat satu foto dirinya, sebuah foto lama yang menunjukkan dia duduk di kursi kayu dengan celana longgar dan kemeja, wajahnya yang penuh keriput diterpa sinar matahari sore.

Seorang pria yang dulu hidup di dunia ini kurang dari seratus tahun yang lalu, kini hanya dikenang melalui gambar lama itu dan kenangan tentang namanya. Darahnya mengalir dalam diri saya, tetapi cerita hidupnya lenyap begitu saja.

Saya hanya tahu namanya, tetapi bukan makanan favoritnya, atau rintangan apa yang pernah dia hadapi dalam hidup singkatnya. Saya hanya tahu kapan dia meninggal, tetapi bukan apa impian terbesarnya, atau bagaimana ia mungkin telah berkontribusi untuk membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik.

Pertanyaannya adalah, apakah kita sebagai manusia telah membuat kesalahan terbesar dengan tidak mencatat dan mewariskan sejarah kita dengan baik? Apakah kita melupakan dari mana kita berasal?

Pikiran ini muncul saat saya membaca buku Nolyn karya Michael J. Sullivan. Tokoh utama dalam buku tersebut, Nolyn, adalah seorang setengah manusia setengah elf, putra Nyphron, kaisar yang membebaskan manusia dari tirani kaum elf dan mendirikan sebuah kekaisaran di mana kedua ras tersebut memiliki hak yang sama.

Kisah ini membangkitkan kesadaran akan pentingnya menjaga dan mewariskan cerita-cerita keluarga, mengenang nenek moyang kita, dan menghargai jejak yang mereka tinggalkan. Mereka adalah bagian dari sejarah kita, dan melalui cerita-cerita ini, kita dapat memastikan bahwa mereka tidak akan terlupakan.

Mungkin, dengan merenungkan kisah-kisah ini, kita dapat memahami bahwa satu kesalahan besar manusia adalah ketidakmampuan kita untuk melestarikan sejarah kita dengan baik. Kita dapat belajar dari hal ini dan berusaha untuk mengubahnya, sehingga cerita-cerita tentang orang-orang yang telah pergi, serta asal-usul kita, tetap hidup di dalam kita.

Penulis artikel ini dapat Anda temui di [tautan berikut](https://anangsha.medium.com/).

Fajar Maulana

Komentar