25 tahun yang lalu, pelatih sepak bola kelas 8 saya mendekati saya dan berkata, "Bolehkah saya bicara sebentar?"
Kami kembali ke kantornya, dan dia menjelaskan bahwa dia tidak memiliki tempat untuk saya di tim sepak bola. Saat itu, saya masih baru dalam sepak bola, dan sekolah ini sangat kompetitif — jadi seharusnya tidak mengherankan. Tapi saya sangat kecewa. Saya adalah anak baru, dan sepak bola adalah tren dan cara untuk berkenalan dengan teman-teman baru.
Pada saat itu, dan dalam ketidakmatangan saya sendiri, saya berpikir bahwa dia kasar dan tidak adil. Tapi beberapa dekade kemudian, saya masih berpikir, "Pak Maloney adalah orang yang baik."
Mengapa begitu? Karena dia sangat baik dalam saat itu. Dia empati dan menjelaskan alasan dia dengan cara yang adil. Tim sudah terlalu padat, dan ini menciptakan masalah ketika Anda memiliki terlalu banyak pemain. Saya ingat dia meringis saat mengatakan, "Ini adalah bagian tersulit dari pekerjaan saya, dan saya benci melakukannya." Dia mendorong saya untuk kembali tahun depan (dan saya kembali dan, untungnya, berhasil masuk tim).
Baru setelah saya menghadapi dunia nyata, berurusan dengan beberapa orang yang kurang baik, perpisahan yang buruk, dan beberapa bos yang buruk, saya melihat seperti apa sebenarnya seorang orang yang kurang baik.
Orang sering menganggap enteng bahasa dan memperlakukannya sebagai sesuatu yang hanya sekadar komunikasi. Namun, Anda dapat belajar banyak tentang seseorang dari kata-kata yang mereka pilih. Ini bisa mengungkapkan motivasi mereka, tujuan, karakter, mood, dan banyak lagi. Ide besar di sini adalah bahwa ada berbagai cara untuk mengatakan hal yang sama. Bagaimana seseorang memilih untuk mengatakannya, mengungkapkan banyak tentang mereka.
Wawasan dari analisis linguistik
Peneliti dari University of Colorado, Dr. Tal Yarkoni, mengidentifikasi kata-kata paling umum yang digunakan oleh blogger berdasarkan skor mereka pada lima besar trait kepribadian (Big 5). Orang yang ramah sering menggunakan kata-kata seperti "indah," "bersama," "mengunjungi," "pagi," dan "musim semi." Mereka juga menggunakan emoji yang penuh kasih sayang dan berbagai kata untuk cinta. Orang yang ekstrovert menggunakan kata-kata seperti "bar," "lainnya," "minuman," "restoran," dan "berdansa."
Orang yang mendapatkan skor tinggi dalam neurotisme sering menggunakan kata-kata seperti "mengerikan," "malas," "lebih buruk," dan "menghancurkan." Ini mencerminkan pandangan sinis mereka yang umum.
Dengan kata lain, pilihan kata-kata kita adalah cerminan dari kepribadian kita. Ini memungkinkan orang lain untuk melihat lebih dalam tentang siapa kita sebenarnya. Jadi, ingatlah, kata-kata kita bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga jendela ke dalam jiwa kita.
Penulis artikel ini dapat Anda temui di [tautan berikut](https://seanjkernan.medium.com/).